My Thoughts, Life Updates, Photos, Writings

Saturday, February 1, 2020

Me and Stress | My Thoughts

Halo, teman-teman! I'm baaaack! Wow it's already February 2020. How's your January? Hope it went well. Aku kembali menulis di blog ini karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepada teman-teman. (again, secara tidak langsung dan melalui tulisan ini aku harap teman-teman bisa mengerti)

Di sela-sela kesibukan ku menjadi 3rd-year-senior-high-school-student, aku berusaha untuk menyempatkan diri kembali curhat atau mengeluarkan isi-isi pikiran ku (which sometimes annoys me a lot). Aku sedang berada di fase puncak dimana aku selalu lelah, capek, dan bawaan nya tuh pengen rebahan aja seharian. Full-day school yang selalu memaksa aku untuk terus wake-up 24/7, tugas sana-sini, bimbel, dan latsol2 yang sering banget bikin aku mau muntah, otak kadang udah gabisa diajak kerjasama sedangkan diri ku sendiri masih pengen terus belajar dan belajar. Habit macam ini bikin aku lama-lama stress, yang tadi nya aku semangat 45 buat belajar, lama-kelamaan, gatau kenapa, aku jadi jenuh dan sama sekali ga enjoy sama proses belajar ku. Aku jadi sering males-males an, rebahan terus sambil main hp, dan kayak orang yang patah semangat aja gitu. Pasrah sama keadaan.

Orang-orang terdekat ku tau betul kalo aku se-ambis ini buat ngejar impian-impian ku. Jujur, aku bersyukur banget punya temen-temen yang optimis dan selalu ngasih dukungan. Means that I'm in a positive circle. Kembali ke stress itu tadi, belakangan ini aku berusaha untuk terus nahan rasa pengen rebahan aku itu, aku terus lawan rasa malas ku buat terus latihan-latihan soal SBM. Sampai suatu waktu, aku tumbang. Yap. Aku sakit. Badan ku lemas, kepala ku pusing, tubuh ku demam tinggi. Di saat sakit itu pun, aku terus berusaha buat ngelawan. Aku terus duduk di meja belajar ku, walaupun aku tau, disaat seperti ini, aku harusnya istirahat. Aku tau, tumbang nya aku ini adalah sebuah pertanda bahwa aku terlalu memaksakan diri, sampai kesehatan ku nggak aku gubris. Aku terlalu terbawa sama ambisi ku, impian-impian ku, "balas dendam" ku atas mimpi-mimpi ku yang tidak tercapai. Aku terbawa rasa iri kepada orang-orang yang bisa berhasil wujudin mimpi nya, masuk kampus favorit dengan jurusan favorit, travelling ke seluruh negara, etc etc.

Aku se-overthinking itu memang. Posisi ku saat ini berada di tahun terakhir SMA, yang memang lagi banyak-banyak nya tugas dan persiapan ujian, aku dan stress ibarat menjadi teman baik sekarang. Aku mulai bersahabat dengan stress semenjak aku masuk kelas 12. Tapi aneh nya, stress ini adalah salah satu temen ku yang toxic yang aku terima untuk masuk ke hidup ku + jadi temen yang menemani keseharianku. Yang selalu membawa pengaruh buruk ke mental dan fisik ku. Aku terima dia dengan tangan terbuka. Aneh memang. Sekuat apa pun aku tolak dia, dia tetap ngejar-ngejar. Dia maksa aku buat terus nyakitin diri aku sendiri. Dia maksa aku buat lupa sama self-caring, sama kalimat "take a little rest." Jahat! Posesif!

Si stress ini bisa tertawa puas ketika aku sudah sampai titik terendah ku, sampai aku akhirnya nangis dan capek sama ulah nya. Dia seenaknya dateng tiba-tiba, ngasih negative impact ke orang yang memang lagi lemah-lemah nya.





to be continued.......